Sabtu, 14 November 2015

Teruntuk kau, Pemilik Senyum yang Meneduhkan Hati

Mungkin untuk sebagian orang, menyatakan perasaan akan lebih melegakan dari pada memendamnya. Namun bagiku sebaliknya, aku benar-benar menikmati setiap prosesnya. Memendam perasaan memiliki seni tersendiri. Memandangnya dari kejauhan, melihat senyum teduhnya yang selalu melegakan hati. Aku selalu menyukai kala ia tersenyum. Ya, senyuman  dari ia yang selalu aku rindukan. Apa mungkin aku mengaguminya hanya karena senyumnya? Atau mungkin karena kerendahan hatinya? Ahh, kurasa tidak. Entah mengapa, aku menyukai segala sesuatu yang ada pada dirinya. Memendam perasaan memang bukan hanya perkara senangnya saja, bahkan mungkin rasa sakit jauh lebih mendominasi. Sakit ketika melihatnya tertawa namun bukan aku penyebab ia tertawa, sakit ketika melihatnya dengan yang lain namun tak bisa berbuat apa-apa, dan berbagai macam rasa sakit lainnya. Namun, apalah arti rasa sakit ini ketika melihat senyum indah itu, senyuman dari seseorang yang ku nilai bagitu baik hati, santun dan rendah hati. Senyuman seseorang yang selalu menghiasi siang dan malam. Seseorang yang chat-nya selalu ku tunggu-tunggu untuk segera  muncul di layar handpone, seseorang yang ada dalam pikiran ketika akan memejamkan mata, seseorang yang pertama kali muncul dalam pikiran ketika bangun tidur, seseorang yang membuatku begitu bersemangat untuk menjalani hari.  Rasa sakit itu seolah sirna oleh senyuman manis dari wajah indahmu. Walaupun terkadang rasa lelah itu hadir, lelah akan mengharapkanmu, lelah menunggumu. Namun, semua itu rasanya tak mampu memudarkan rasa ini untukmu, pemilik senyum teduh :)

Sabtu, 11 Juli 2015

Mellow Tengan Malam

Harusnya udah sampai rumah nih! Harusnya udah leyeh-leyeh nih!
Sedih banget hari ini gue batal pulang ke Dompu! Semalem kira-kira jam 00.30 hp gue getar-getar gitu, kirain alarm sahur, ehh ternyata ada sms yg isinya "Yth. Penumpang LI*N AIR rute JOGJA-DENPASAR TGL 11 JULI tdk dpt terbang ..............."
Gue yang masih ngantuk berat langsung kaget seketika, sumpah sedih banget gue!
Yup, batalnya gue pulang karena Bandara I Gusti Ngurah Rai di tutup akibat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur yang baru aja meletus.
Dari sahur sampai sekarang gue belum tidur, kepikiran itu kali yak? Wahaha cah baper ee.
Hmm kejadian kayak gini bener-bener ngebuktiin kalau Manusia Hanya Bisa merencanakan, tapi Tuhan yang Menentukan. Padahal tiketnya udah gue beli dari akhir bulan Mei, lho. Tapi ya mau gimana, lagi ada bencana alam coy. 
Kabar baiknya Bandara I Gusti Ngurah Rai tadi siang udah dibuka lagi, tapi Senin gue pulang lewat Mataram, enggak transit Denpasar. Lha?
Mudah-mudahan nggak bakal ada pembatalan penerbangan lagi, dan semoga segala bentuk bencana di negeri tercinta ini bisa segera berakhir. Tsahhh